Selasa, 02 Desember 2014

Saat Egosentris Menyapa Kehidupan.. 


Mungkin itu yang sedang saya miliki sekarang. saat saya mencoba mengerti atas kesibukan yang ia miliki, saat saya mencoba menahan pikiran negatif saat ia bersikeras bekerja diluar kota, saat saya bersabar menahan rindu .. sesaat waktu yang ia berikan tak lebih dari 1 jam ... sebut saja perjalanan pulang kuliah bersama. itu saja .. iya, tidak lebih.  dipertemuan terakhir kali saya senang sekali bisa kembali bertemu dengannya kembali setelah 2 pekan lebih , untuk mengulang rutinitas yang semakin menipis "pulang kuliah bersama" mungkin sekedar modus saya jajan makanan agar memperpanjang waku bersamanya ketika pulang kuliah... saat saya tersenyum lepas karena kesenangan simple itu, ia menitipkan HP nya untuk ditinggal shalat, yang membuat senyum saya menjadi sekaku batu adalah, ia melarang saya mengecek hp nya, sontak pikiran saya yang sedang senang menjadi kalang kabut, demi apa … di dalam hp itu pasti ada sesuatu yang akan membuat saya marah… dan saya tahu apa yang dapat membuat saya marah … jika saya mengeluhkan hal ini… ia mungkin akan kesal, ia mungkin akan nge-judge  saya mengekang akan sosialitasnya,, bahkan alasan saya gak pernah cek FB nya lagi bukan karena hal lain, belum siap kalau - kalau saya sakit... padahal yang ia lakukan sedikit diluar batas sehingga beberapa kejadian telah berhasil membuat saya bermasalah dengan beberapa orang (cewe). Mungkin baginya itu wajar … tapi saya punya hati yang peka menelisik jauh ke dasar jiwanya…dan satu hal lagi, saat saya menahan rasa sakit ini dengan terus tersenyum. Jika saya yang salah maka sadarkan, jika ia yang salah maka hentikan keresahan hati ini …

021214
Ro_

Kamis, 21 Agustus 2014

whatever its, Just call it "Love"

Disini ...

Disisi lain Gedung mektan (Mekanika Tanah), tempatku menjalani masa TPB (Tahap persiapan bersama), masa itu … tetesan hujan membuat beribu kilau tekstur di dasar kaca, samar pandangku ke arah langit abu yang teduhkan lamunanku akan seseorang yang kusebut kau. 
ranah logika rasaku tentang itu tercampur baur akan emosi tugas nirmana yang aku kerjakan saat itu sambil ku dekatkan ponsel di sisi sikut ku, harapanku mengadu agar ia menghubungi dan mengajakku pulang bersama. dan hal itu terjadi ... 

Tak terasa tingkat 1 ku sudah berlalu, sudah 1 tahun pula kau berikan waktumu untuk ku, andai aku dapat mengungkapkan lebih detail tentang ini …  tentang hati.  selama ini, aku telah menjadi pemerhati jiwa mu, jauh didasar bahasa ada yang dapat aku terpa yaitu rasa.

Sore itu, tempat parkir barat ITB begitu sendu dan hanya tersapukan dedaunan kering yang putus asa melayang jatuh, ku lewati sore itu memalui jalur melintas miring di tengah-tengah halaman rumput hijau orang-orang menyebutnya jalur “Phytagoras ” karena memang mirip rumus pitagoras matematika, aku tidak tahu, aku tak pandai matematika. Saat itu Kau meninggalkanku hanya karena emosi sesaat suatu hal, aku nyaris benar – benar akan menghilangkan perasaan ini, tempat parkir tempat kau menyimpan motormu pertama kali, rasa penasaranku berhasil menyeret kaki ku untuk berkeliling parkiran dan berharap menemukan motor merah ber plat nomor JR tersanding di halaman. Walaupun aku tahu aku tak dapat duduk di jok belakangnya lagi, setidaknya aku bisa mengingat masa aku duduk dan memegang hoodie merahnya sebelum pemiliknya benar – benar datang dan menggunakannya. Namun mataku tak sanggup menjamu harapan itu, mata ku terlalu kabur oleh air mata, ku tatap langit agar air mata tak turun dan membasahi wajah.
Setelah 2 minggu berlalu atas kepergiannya, kau tahu rasanya berjalan menggunakan satu kaki dan kaki satumu kau tekuk ? nah seolah seperti itulah kira-kira seperti ada yang hilang dalam diri ini. Hari pertama mata ku masih mencari sosoknya kala melewati LAB VII, hari kedua , begitu juga hari ketiga dan keempat, namun tak ada bayangnya yang terpantul dimataku. Benar- benar hilang . . .
Hari berikutnya kepalaku hanya terunduk ketika melewati LAB VII, aku sudah tak peduli lagi kalaupun dia ada saat aku melewati Lab tersebut.

Pulang kuliah, aku adalah pelanggan setia angkot Kalapa-Dago, saat itu riuh sekali kendaraan yang berebutan jalur melihat itu, pikiranku kembali kepada sosok yang sama, ku lewati halte dimana kau dan aku pernah menghujani diri berdiri di halte itu, mataku mulai mengalirkan bebannya, seorang anak SD yang duduk berseberangan di angkot terpaku melihat mataku merah dan berair, aku harus berpura-pura kena debu, hal pertama yang aku pukirkan.

Dirumah, buket bunga yang pertama kali kau berikan, sudah kering dan gelap berdiri kuyu disamping meja komputerku, tapi bagiku tetap eksotis entah mengapa itu memiliki makna yang sangat dalam. ketika wisuda Juli 2013 bunga itu kau berikan beserta perasaan yang terkandung didalam bunga mawar merah yang sekarang hitam lebam.

Setelah beberapa hari wajahku pucat pasi, datar seraya tak ada warna lain dalam jiwa, hanya gradasi hitam dan putih, aku tak lagi menangis, dirimu sudah memudar dalam benak, dirimu kini hanya imajinasi liarku saja. Namun entah bagaimana Tuhan mengatur scenario hidup ini… Kau muncul kembali dihadapanku, dan meminta semua imajinasi itu menjadi tanjam kembali, kau ingin aku kembali.
Diatas rumput dibawah pohon komplek mekar wangi, ekspresimu terlihat silouet karena dibalik badanmu bersinar matahari sunset seolah berkata ‘selamat berjuang’ atau mungkin hanya pikiranku saja. Dan Kau dan aku kembali menjadi ‘kita’ .

Sekarang kejadian itu sudah berbulan –bulan berlalu, kini yang menghunus diatas rasa adalah Tahun depan kau akan wisuda , dan meninggalkan kampus lebih dulu . . .
Walupun kau hilang dari pandanganku, aku harap persaanmu tetap sama dan takkan pernah hilang.

L.Al Fikri ^^

Kamis, 19 Juni 2014

Pikirkan Apa yang Ada Dibalik Ekspresi Seseorang ... "

Aku hanya ingin sedikit menceritakan apa yang sebenarnya  sedang aku pikirkan dimalam ini, kamis, 09 Juni 2014.

Mungkin karena aku dilahirnkan sebagai anak bungsu, yang sedari kecil sangat di protecsi oleh orangtua, mungkin dari situ aku menjadi karakter yang lebih suka memperhatikan dari pada melakukan, sekilas juga aku tipikal orang yang perasa/peka (sensitive).

karena aku pernah berusaha kuliah selama 3 tahun, ingatanku soal itu masih membekas sedalam lubang  tanah yang tersusuk tombak, tapi aku sangatttt bersyukur kepada Allah karena telah memberi kesempatanku untuk kuliah dikampus impian, seandainya tidak, mungkin aku …. Sakitjiwa,
Karena apa yang aku korbankan bukan hanya materi, tapi sahabat, jabatan, waktu, raga, jiwa, tanyakan saja pada Alam Raya ini jika tak percaya, semua itu seolah seperti sejarah. yahh namun aku bersyukur aku diberikan kelebihan sebagai orang yang memiliki komitmen seteguh karang, sehingga dapat meraih takdirku yang Allah rencanakan sebelumnya. Dan ini tidak mudah. Setelah aku masuk kampus serasa hidup kembali, serasa kembali bernafas, serasa dunia kembali kepada posisinya.

Namun itu semua menjadi sebuah kesakitan yang melahirkan arogansi. ketika melihat teman- teman ku yang lebih dulu masuk bertindak seolah-olah seperti seniorku, disisi lain usianya sebaya denganku atau lebih muda, dan bahkan menciptakan sebuah jarak seolah aku dan mereka benar – benar antara junior dan senior, dari sana aku tidak ingin berada dibawah mereka, bahkan kalau bisa aku bilang “ Jangan samakkan aku sepertihalnya orang yang baru menginjak tangga ”.
Aku tau, semua orang sama dan bisa menjadi pembimbing dan guru, termasuk balita yang baru bisa belajar merangkak, dengan catatan perlakuan (attitude)  yang menjadi pembeda mana orang yang lebih tua, seusia, sebaya . Karena aku dilahirkan sebagai manusia ber-suku Sunda, aku paham akan budipekerti yang pantas dilakukkan untuk orang yang lebih muda, sebaya , dan lebih tua. Walau berteman seolah sebaya bukan berarti cara meperlakukkannya juga sama.

Itu saja yang sedikit membuat mataku buram berair malam ini.. :”)
Teruntuk temanku yang berpakaian tahta, bagiku sama saja seperti telanjang.
Karena bagiku yang terpenting adalah sikap (akhlak).


Jumat, 09 Mei 2014

The Reall Emotions  (Tugas - tugas Tahap Persiapan Bersama TPB FSRD 13) .


Ini adalah tugas - tugas saya selama menjalani semester tingkat 1-2 atau sama dengan TPB Tahap Persiapan Bersama FSRD ITB. (The tasks during on preparation stage together when i )


. . . dilihat dari bentuknya, manusia memiliki tiga bentuk image, yaitu image abstrak (bahasa), image konkret, dan pra-image. Setiap sistem indera memiliki pra-image, image konkret, dan image abstrak sendiri. Pra-image adalah image yang kabur, samar, tak jelas bentuknya, tapi ikut membantu kita dalam proses berpikir. Imagekonkret adalah image yang jelas bentuknya, sedangkan image abstrak adalah image konkret yan telah jadi bahasa . . . . (Tabrani, Proses Kreasi, Apresiasi, Belajar, Bandung, Penerbit ITB, 2000, hlmn. 01) 

dilihat dari kutipan tersebut, bahwa bisa dibilang karya cipta adalah gabungan dari apa yang kita tankap berupa sensasi memori, yang di simpan didalam pikiran dan kemudian di afeksikan oleh imajinasi sehingga membentuk sesuatu yang berbeda dengan apa yang reseptor tangkap. intinya tidak ada pencipta (Manusia) yang murni hasil cipta sendiri karena pasti terdapat temuan orang lain di dalamnya, kecuali Allah swt .. 


  1. Nirmana 2D


  • Nirmana Gradasi Hitam putih (Gradation Black and white)
 Nirmana gradasi hitam putih (Poster colour on Concorde Papper 40x40cm, Rochmah.r-roro).
  • Nirmana Garis (Lines)
 Nirmana garis  (Poster colour on Concorde Papper 40x40cm, Rochmah.r-roro).
  • Nirmana komposisi warna (colours composition)
Nirmana komposisi warna  (Poster colour on Concorde Papper 40x40cm, Rochmah.r-roro).








  •  
    Nirmana Serangga (insecta )








Nirmana serangga  (Poster colour on Concorde Papper 40x40cm, Rochmah.r-roro).

  • Nirmana Batik 
Nirmana Batik  (Poster colour on Concorde Papper 40x40cm, Rochmah.r-roro).

  • Nirmana Ruang (Dimenssion

Nirmana Ruang  (Poster colour on Concorde Papper 40x40cm, Rochmah.r-roro).

Sementara saya upload sebagian dulu yaa . 


^^ By Roro - Rochmah.R





Jumat, 07 Februari 2014

About Journey Of Crossing The Chrono

Nama saya Roro, semua memanggil Saya demikian, nama yang didapat ketika saya Aktif di Teater SMSR/SMK 14 Bandung . saya lulus dari SMSR Tahun 2011. sungguh sebuah kebanggan yang tidak ternilai. setelah kejadian beberapa waktu ini sekitar kurang lebih 3 tahun termasuk tahun ke-3 yang sedang saya jalani, saya merasa seolah melintasi waktu, melihat  Rupa-rupa kehidupan duniawi remaja. mempelajari berbagai hal kecil yang dilupakan, saya mulai mengerti sebepara kuatnya arti kepercayaan tergadap Sang Pencipta. seperti terjadi komunikasi melewati perantara sebuah kejadian. tahun 2011 ketika saya lulus dari SMK , bercita-cita ingin menyentuh bangku kuliah yang dirasa sangat jauh dan tak mungkin saya capai hanya dengan bermodalkan keinginan. saya bekerja sebagai Desainer Grafis disebuah perusahaan kecil d sebuah komplek, setiap saat saya habiskan waktu malam saya dengan lamunan nunjauh, seolah sedang mengharapkan suatu hal yang absurd, diluar nalar. Kemudian saya pindah bekerja sekitar  tahun 2011 disebuah perusahaan Sepatu di Bandung saya ditempatkan posisi di office sebagai Desainer motif untuk Prod. sepatu kadang juga memegang posisi Drafter jika bagian itu sedang membutuhkan bantuan. cukup enak saya merasakan kenikmatan bekerja sebagai seorang Desainer seolah kata 'pendidikan' terpenggal dan jauh terkubur mati. tak ada lagi buku, pensil, tugas , ataupun semacamnya. rutinitas yang membosankan. saya kembali berfikir tentang kuliah target saya adalah ITB. orang tua saya tidak ingin saya kuliah karena saya anak yang terakhir kedua orangtua saya sudah Tua , tidak mungkin membiayai saya sekolah tinggi. apa lagi sebut saja kampus pilihan saya adalah kampus yang terkenal dengan level biaya yang bonafi. saya justru tidak pernah melupakan mimpi saya yang sudah saya ukir sejauh ini , sudah setengah jalan usaha saya untuk mendapatkan itu , saya pikir dengan gaji saya selama 1 tahun tidak mungkin bisa membayar ITB sebesar 10 Juta dan belum lagi itu hanya berlaku 1 smester saja . tahun 2012 datang, saya mencoba SBMPTN ke ITB, berharap semua usaha dan Do'a saya  menjadi jawaban ditahun ini. saya mengundurkan diri dari tempat kerja saat itu, Bos saya menawarkan gaji lebih tinggi agar saya tidak out dari kantor , tapi saya punya komitmen yang tidak bisa saya buang. akhirnya 2012 saya mengikuti SBMPTN dengan hasil "Gagal" dan saya pun kuliah d kampus seni di bandung bukan ITB , semangat serta kesakitan tidak mungkin hilang, saya melihat kehidupan yang tidak terlalu logis untuk orang seusia saya dari yang negatif hingga positif, saya berteman dengan seseorang yang Fanatik, kejiwaan, kekanakan, pemilik Six sence, dll . walau saya memiliki seorang sahabat yang luarbiasa, ITB tetap lebih dulu mengenal saya dari pada mereka. saya sedikit putus asa seperti nya apa yang saya usahakan tak mungkin saya dapatkan, ini mungkin yang disebutkan takdir, saya anak pembangkang, tidak mendengarkan apa kata orang tua, orang tua saya tidak membolehkan saya kuliah, setiap saya menerima nasihat yang menyinggung kuliah, saya lemparkan apapun yang sya pegang, menangis sambil terus belajar ditengah malam bukanlah hal yang asing, membaca samar-samar deretan kalimat di buku karena mataku terhalang air mata. semua aku tinggalkan, Pekerjaan, sahabat, beasiswa saya dikampus yang sekarang saya buang, IP banyak yang 0 di smester 2, berbeda dengan smester pertama dengan nilai minimal 3, saya belikan semua gaji saya selama kerja dulu untuk satu set komputer agar saya bisa bekerja sebagai Freelance illustrator kalo nanti saya kuliah di ITB kelak . seandainya di tahun 2013 ini saya gagal ke ITB saya sudah tak punya apa-apa lagi untuk meraih mimpi saya selama ini. saya tak peduli uang semesternya berapa saya tak peduli seandainya saya gak bisa bayar smesteran di ITB, ini hanya pembuktian kepada dunia bahwa saya bisa berjuang mendapatkan hingga batas waktu terakhir. saya tidak akan mendengarkan kata-kata siapapun yang mengucapkan "sudahlah" "ini Takdir" "kamu tidak seperti mereka" dll .. saya bisa ! seolah menasihati diri sendiri, saya tau saya sudah tak yakin tapi inilah yang disebut Final, waktu akan berlalu ,, waktu akan pergi, kemanakan arahku .. semua masih misteri
saya percaya dengan QS.Al-Insyirah saya percaya Allah melihat, saya percaya ada pelangi setelah hujan badai. apapun bentuknya. Ibu saya takut saya sakit jiwa, apa boleh buat saya memang sudah sakit jiwa.
Hasil SBMPTN tahun 2013 adalah, saya Resmi berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya didepan Rektor Bersama 3000 orang calon mahasiswa Baru ITB :) Alhamdulillah terimakasih semuanya ..